Friday, December 04, 2009

Melancong ke Melaka

Day-1, November 26' 2009
Tidak terasa 7 bulan sudah dari jalan-jalan terakhir kami ke Bali (April 2009), eh sudah waktunya untuk berkemas-kemas kembali untuk travelling ke destinasi selanjutnya; Melaka & Kuala Lumpur, Malaysia.
Bukan mau gaya jalan-jalan keluar negeri ya.., tapi kalau dipikir-pikir biayanya gak jauh beda dengan travelling ke domestic destination, ya..jangan ragu, ambil aja!!
Kelebihannya, kita bisa dapat banyak pengalaman berharga mengenai bahasa, budaya, kebiasaan, lingkungan, peraturan, makanan, tempat-tempat menarik negeri orang lain, dan kita bisa membandingkannya untuk direnungkan dengan negeri kita tercinta ini.

Apa iya murah? Yup, memang gak sampai bikin dompet tekor kok menurut saya ya...ok lah, nanti akan diuraikan secara detail semua biaya yang kami keluarkan, dan para pembaca yang budiman bisa menilainya sendiri...ok?!

Nah, mulai dari mana ya..?
Pertama-tama tentunya beli tiket pesawat dong...dan kebetulan saya sudah berlangganan Air Asia, jadi kalau ada promo, saya akan diinformasikan melalui email sebelum mereka pasang iklan di media. Tiket promo Air Asia dengan harga sangat murah biasanya dijual untuk penerbangan 6 bulan sampai 1 tahun kedepan dihitung dari pembelian tiket sekarang.
Saya beli tiket untuk terbang di bulan Nopember ini sejak bulan Februari lalu. Berarti kira-kira 9,5 bulan dari beli tiket sampai ke jadwal terbang.
Kemarin itu saya dapat Rp 1, 05 jt untuk berempat, return tiket, termasuk bagasi 15 kg return juga, dan Skybus dari KL-LCCT ke KL Sentral return. Jadi kira-kira Rp 215 rb dari Jkt airport ke KL Sentral PP. Sangat murah bukan...?!
Luangkan waktu untuk boarding minimal 1 jam sebelum keberangkatan karena ada proses validasi imigrasi, pengurusan bebas fiskal dan pengecekan bagasi. Yah, kadang-kadang barang yang kita bawa bisa diminta untuk dikeluarkan dari tas untuk dilihat oleh petugasnya, jadi perlu diberesin lagi dsb...jangan sampai waktu yang terlalu mepet jadi bikin kita stress gak karuan, kan mau enjoy jalan-jalan bukan?!
Untuk pengurusan bebas fiskal, dokumen yang perlu dibawa adalah kartu NPWP asli dan foto copy KK (bagi yang berangkat dengan keluarga), itu aja. Gak pakai ribet, dicap bebas fiskal, dan masuk ke ruang tunggu keberangkatan deh...
Kalau berangkat dengan keluarga gak bawa foto copy KK bisa berabe!! Bayar fiskal sekarang Rp 2.5 jt per orang lho...! Kalau ber-4 jadi berapa? Hii..iii...amit-amit deh..!!!
Tips, surat-surat penting; KK, KTP, atau bahkan paspor di-scan aja trus disimpan di email kita, jadi in case dalam keadaan darurat (lupa bawa, hilang, dsb) kita bisa buka dan print out dari email tersebut, ya gak?!!

Dari Jakarta ke Kuala Lumpur kira-kira makan waktu 1 jam 40 menit dari pesawat take off sampai landing di bandara sana. Sampai di LCCT Kuala Lumpur, ambil bagasi, kemudian kita harus antri lagi untuk imigrasi Malaysia. Paling-paling ditanya mau ngapain disana, berapa lama, nginapnya dimana? Itu aja. Tapi kalau penampilannya kayak turis seperti saya (apa lagi bawa anak-anak juga), kemarin itu gak ada satu pertanyaanpun ke kami. Semua paspor dicap, sampai deh di Malaysia...
Jadi semuanya, mulai kita masuk ke pesawat di Soekarno Hatta sampai keluar bandara di KL kira-kira makan waktu 2,5~3 jam!

O ya, kalau naik penerbangan murah seperti Air Asia, pesawat landingnya di LCCT (Low Cost Carrier Terminal) bukan di KLIA (Kuala Lumpur International Airport) yang lebih mewah.
Ternyata LCCT itu lokasinya ditengah-tengah perkebunan kelapa sawit disana, wah...!!
Tapi terminalnya masih baru, cukup bersih, rapih lah. Begitu keluar dari terminal tanya aja tempat bus menuju KL Sentral, nama busnya Skybus (milik Air Asia juga). Banyak juga tukang taksi yang menawarkan jasanya, tapi di skip aja karena naik taksi biayanya cukup mahal, taksinya masih lebih bagus di Jakarta, dan kalau naik bus cukup nyaman kok n' juga tepat waktu.
Tips; begitu keluar LCCT, ada counter Visitor Information Center. Nah, segera minta peta dan informasi wisata Kuala Lumpur, Melaka, ataupun daerah-daerah tujuan kita. Nantinya pasti sangat berguna sekali.

Dari LCCT airport ataupun dari KLIA, kita harus menuju KL Sentral (terminal bus, monorail, atau kereta) sebagai hub untuk melanjutkan perjalanan ke semua destinasi kita selama di Kuala Lumpur dan sekitarnya (atau juga keluar kota seperti tujuan saya, Melaka).
Ongkos Skybus dari LCCT ke KL Sentral adalah 9 RM atau sekitar Rp 26 rb (kurs saat itu RM 1 = Rp 2800). Lama perjalanan adalah sekitar 1 jam.
Tips, kalau bawa anak-anak dibawah 5 tahun sebaiknya bayar diatas bus aja, sapa tahu anak-anak bisa gratis, hanya dewasanya aja yang bayar, hehe...
Sampai di KL Sentral, semua moda transportasi bisa digunakan, tinggal pilih aja; naik bus, kereta, monorail, ataupun naik taksi. Tanya-tanya aja ke orang disekitar situ.

Dari KL Sentral, perjalanan kami lanjutkan ke terminal bus antar kota Pudu Raya untuk menuju ke kota Melaka. Agak berjalan keluar sedikit dari KL Sentral, ketemu jalan raya, yup tunggu aja bus-bus dalam kota disitu karena banyak yang melewati terminal Pudu Raya. Ongkosnya RM 1 per orang dewasa aja (anak-anak gak bayar), cool... :-)
Bus-bus itu tidak masuk ke dalam terminal Pudu, jadi kita harus turun dan berjalan kaki ke terminal itu. Gak jauh kok!
Kemudian beli tiket tujuan antar kota di lantai 2. Kalau ke Melaka, bagusnya beli yang Delima Express aja karena busnya nyaman dan tepat waktu. Kemarin itu gak tahu kenapa, Delima Express gak ada schedule ke Melaka (sekitar jam 11 pagi), jadi kami beli yang City Express, RM 13 per orang (padahal Delima cuma RM 12.2!). Busnya jelek, molor 1.5 jam dari waktu berangkat yang disepakati, payah!!! Jangan naik bus ini kalau ada yang lain deh..
Tapi berita bagusnya, kami ber-4 cuma bayar 3 seat karena backpackers yang 2 orang adalah bocah-bocah dibawah 5 tahun. Duduknya tetap dapat 4 seat, hehe...
Tips; umumnya di Malaysia, anak-anak dibawah 5 tahun bisa bebas naik moda transportasi apa saja, seperti bus, kereta, ataupun monorail. Jadi berbahagialah yang jalan-jalan ke Malaysia bawa anak-anak.

Dari Pudu Raya ke kota Melaka, perjalanan menghabiskan waktu sekitar 2 jam melalui highway yang kiri kanannya lebih banyak disuguhi pemandangan kebun kelapa sawit. Kalau yang 1st time lihat jalan tol di Malaysia pasti heran karena sepeda motor juga boleh melewati jalan tol tersebut dan gratis lho...! Kalau mobil atau bus, ya bayar lah...

2 Jam perjalanan, sampai deh di Melaka Sentral, terminal bus antar kota dan dalam kotanya Melaka. Tips, kalau kunjungan cuma 1 malam atau 2 malam aja, langsung aja beli tiket untuk balik ke KL-nya terlebih dahulu, jaga-jaga kalau jadwal pulangnya bus penuh dan kita terpaksa nunggu jadwal yang kosongnya.

From KL to Melaka use Delima Express, forget the others!

Double bed room Hotel Puri, RM 138

Salah satu koleksi Hotel Puri

Old town view from Hotel Puri

Threeshaw di Christ Church atau Stadhuys

Dari Melaka Sentral menuju Melaka the heritage city, stadhuys (gedung yang merah itu lho) bisa menggunakan bus dalam kotanya yang no. 17 (warna hijau), ongkosnya RM 1. Turun di Gereja Christ Church, tinggal jalan kaki aja kemana-mana sudah dekat kok!
Tapi kami kemarin jadinya naik taksi, kena RM 15, ongkosnya udah dipatok segitu kalau naik dari Melaka Sentral terminal. Gak tahu kalau nyegat diluar. Karena anak-anak udah pada rewel, ya udah lah...eh dapat taksinya Mercy tiger antik tahun 80-an...supirnya orang peranakan (chinese) tua, pas deh...hehe...

Jarak dari Melaka Sentral ke Hotel Puri sebetulnya gak terlalu jauh. 10 menit sudah sampai.
Hotelnya antik, lokasinya gak jauh dari area wisata dan old china town of Melaka. Ratenya RM 138 semalam untuk double bed including b'fast untuk 2 orang. Sebetulnya banyak hotel dengan harga yang lebih murah lagi, tapi hasil googling mengarah kesini karena reviewnya bagus jadi bikin penasaran. O ya, saya bookingnya lewat internet ya...kasih tahu nomer credit cardnya tapi jangan kasih tahu nomer CVV kartu kreditnya, hati-hati...
Sampai hotel, istirahat sejenak, langsung explore deh the old town of Melaka...
Dari Hotel Puri, ke Christ Church atau Stadhuys ataupun A Famosa gak jauh, cukup berjalan kaki aja...lama-lama pegel juga...
Enjoy Melaka deh, jalan-jalan, foto-foto, makan-makan..!!
Tips, untuk foto session kota Melaka bagusnya pagi-pagi, bangun mulai dari subuh menyusuri sungai Melaka shot sana shot sini, muantaaap...

Tulisannya: Christ Church

Ruins of St. Paul Church

St. Francis Xavier statue















Foto-foto sekitar Melaka river



Mesjid Kampung Kling







Chicken rice ball, banyak yang jual disekitaran Jonker Street

Pengeluaran sampai hari ini:
1. Tiket Air Asia Jkt-KL-Jkt dengan bagasi 15 kg, plus Skybus return tiket dari LCCT-KL Sentral-LCCT, Rp 1.050.000,-
2. Booking apartemen KL Plaza Suite untuk 2 malam, RM 200= Rp 560 rb
3. Taksi home-airport Jkt (including tol), Rp 90 rb
4. Airport tax 4 x Rp 150 rb = Rp 600 rb
5. Air mineral botol sedang, 3 buah, beli di LCCT saat tiba, 3 x RM 1.80= RM 5.4 = Rp 15 rb
6. Bus dari KL Sentral ke terminal Pudu Raya, 2 x RM 1 = RM 2= Rp 5.600,-
7. Bus ke Melaka, 3 x RM 13= RM 39=Rp 109 rb
8. Makan nasi ayam di Pudu Raya; 2 x RM 4.5= RM 9= Rp 25 rb
9. Beli Bapao di Pudu Raya; 2 x RM 1.8= RM 3.6= Rp 10 rb
10. Tiket bus balik dari Melaka Sentral ke KL, 3 x RM 12.2= RM 36.6= Rp 102.500,-
11. Taksi dari Melaka Sentral ke Hotel Puri, RM 15= Rp 42 rb
12. Beli lem power glue di Melaka Sentral (sol sepatu gw copot, hehe..), RM 2= Rp 5.600,-
13. Belanja di Carrefour Melaka (super glue, RM 9.9+roti tawar, RM 2.1+selai srikaya, RM 2.4+air mineral botol besar RM 0.75+air mineral botol kecil RM 0.39+Goodday orange juice besar, RM 4.39+Goodday chocolate milk, RM 2.8+tai sun peanut+aneka snacks), total RM 26.65= Rp 75 rb
14. Makan malam di Famosa chicken rice ball, Jonker street (rame banget, antri!!):
- 1 Steamed Chicken Rice, RM 3.8= Rp 10.500,-
- 1 porsion rice ball (5 pcs), RM 1.5= Rp 4.200,-
- Green vegetables (sayuran), RM 7= Rp 19.500,- (mahal ya..!)
- Wanton Dum Soup (sup pangsit), RM 6= Rp 17 rb
- Herbal tea, 3 x RM 2= RM 6 = Rp 17 rb
Total RM 24.3= Rp 68 rb

Total cost s/d hari ini: RM 163.55 + Rp 2.300 rb= Rp 460 rb + Rp 2.300 rb= Rp 2.760.000,-
Catatan: kurs saat itu, RM 1=Rp 2.800,-

No comments: