Saturday, October 16, 2010

Jarimu Pribadimu!

Lebih panjang mana? Jari telunjukmu atau jari manismu?
Perbandingan panjang pendek ini ternyata diakibatkan oleh berapa lama waktu yang terekspos terhadap hormon estrogen dan testosteron (hormon kewanitaan dan kelaki-lakian) saat kita masih dalam kandungan.

Faktanya adalah:
# Apabila jari telunjuk Anda lebih pendek daripada jari manis maka hormon testosteron Anda lebih tinggi (hormon kelaki-lakian Anda lebih tinggi).

# Apabila jari telunjuk Anda lebih panjang daripada jari manis maka hormon estrogen Anda lebih tinggi (hormon kewanitaan Anda lebih tinggi).

Jari Laki-laki
Pada umumnya Laki-laki memiliki jari telunjuk lebih pendek daripada jari manisnya.

Jari Perempuan
Pada umumnya Perempuan memiliki jari telunjuk lebih panjang daipada jari manisnya.

Fakta lain:
# Dalam sebuah studi pedagang saham, peneliti Cambridge University menemukan bahwa pemilik jari manis yang relatif lebih panjang daripada jari telunjuklah yang paling sukses. Studi mereka juga menghasilkan temuan bahwa pedagang saham dengan jari manis yang lebih panjang, rata-rata memiliki penghasilan 11 kali lebih besar daripada rekan-rekan mereka yang sebaliknya.

# Para ilmuwan di University of California – Berkeley, menemukan bahwa perempuan dengan jari telunjuk lebih pendek memiliki kecenderungan lebih besar menjadi lesbian. Begitu juga apabila seorang laki-laki yang memiliki beberapa saudara lebih tua dan juga laki-laki tersebut memiliki jari telunjuk lebih panjang, memiliki kecenderungan menjadi seorang homoseksual.

Tapi ingat hasilnya adalah sebuah kecendrungan bukanlah sesuatu yang mutlak akan terjadi, karena masalah homoseksual selain faktor pembawaan lahir, faktor-faktor lain yang punya pengaruh lebih besar adalah faktor psikologi, pendidikan, lingkungan dan bahkan traumatik psikologi.

# Para ilmuwan di University of Bath menemukan bahwa anak-anak yang memiliki jari telunjuk lebih pendek, cendrung lebih baik dengan angka-angka dan mata pelajaran yang berbasis seperti matematika dan fisika (yang secara tradisional adalah favorit laki-laki). Sedangkan apabila jari telunjuk yang lebih panjang cendrung lebih baik dengan mata pelajaran seperti literatur dan verbal.

# Sebuah studi menunjukkan bahwa autisme mungkin berhubungan dengan lama waktu eksposur terhadap testosteron dalam rahim. Autisme kadang-kadang digambarkan sebagai "otak laki-laki ekstrem" dan empat kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan - meskipun angka tradisional ini telah ditantang oleh temuan-temuan baru.

Panjang jari mungkin memberikan peringatan dini terhadap kondisi ini. Peneliti Kanada dari University Alberta telah menemukan korelasi antara jari manis yang panjang dengan tingkat agresi fisik - seperti yang diharapkan pada individu yang paling maskulin.

-dari berbagai sumber-

Monday, October 11, 2010

AKU SANGAT MERINDUKAN DUNIA...





AKU SANGAT MERINDUKAN DUNIA TAPI KENAPA SEMUANYA BERLALU BEGITU SAJA TANPA SETITIKPUN KETEDUHAN MANGHAMPIRI LUBUK HATIKU INI WALAUPUN SEMANGAT JIWAKU TAK LEKANG WAKTU SEKALIPUN DUNIA TAK MENGHIRAUKAN KU SEPERTI DULU AKU TAK PEDULI SEMUANYA KAN KEMBALI BILA BERKENAN HAI SEKALIPUN SELALU TERSIMPAN DIHATIKU

* * * * *

Kira-kira begitulah sebagian tulisan yang saya baca ditrotoar itu.
Bapak yang difoto diatas adalah orang gila!
Orang gila dalam arti yang sesungguhnya. Orang gila!!
Dia mangkal / berdomisili di ujung jembatan layang diatas jalan tol Jakarta-Merak, di jalan raya Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Kalau lewat jalan itu, biasanya seminggu sekali saat ke gereja GKI Delima - Tanjung Duren, saya sering melihat bapak tua itu hanya duduk-duduk saja termenung di 'rumahnya'. Tapi rupanya MamiLukas suka memperhatikan juga karena memang penampilannya yang terbilang nyentrik. Bapak orang gila itu suka menulis dijalan dengan menggunakan kapur tulis! Tulisannyapun rapih dan ada maknanya! Begitu MamiLukas pernah berseloroh...
Sayapun sebenarnya pernah sekali lewat melihat ada tulisan di trotoar jalan, tapi tak begitu memperhatikan.
Sore tadi mengisi waktu sisa cuti, saya lewat lagi disitu, tapi kali ini bawa kamera.
Apa sih yang dia tulis? Nah, akhirnya terbaca juga deh sebagian tulisan yang dia buat di trotoar.
Dia menulis dimana saja di sepanjang trotoar. Banyak sekali tulisannya. Iseng betul saya sore itu membaca roman puisi kata hatinya. Mungkin orang-orang yang lewat berpikir sekarang jadi ada 2 orang gila di jembatan layang ini, hehe...
Dari sebagian tulisan yang saya baca, saya masih belum menangkap isi hatinya dengan jelas. Apakah ia kecewa dengan republik ini? Atau ia menjadi frustasi karena ditinggal kekasih? Didn't know lah... Tak ada yang peduli, semuanya cuma bisa berlalu saja.

Begitu saya keluarkan kamera, eh si bapak langsung pasang aksi...action!!
Setelah beberapa jepretan, saya beranikan diri untuk bertegur sapa. "Pak, apa sih maksud tulisan bapak...?" Ya...ya... begitu aja katanya, hehe... percakapan-pun cukup hanya sampai disitu saja. Sedikit rupiah kemudian saya keluarkan dari dompet dan berpindah tangan tanda simpati saya.

Bapak yang sepertinya berasal dari Indonesia bagian timur ini penampilannya cukup eksentrik, dia mengenakan kemeja batik didalam dengan setelan jas diluarnya. Mungkin jasnya itu dia jahit sendiri. Jahitannya terlihat dari luar dan kasar (jarang-jarang).
Entah apa yang ada dibenaknya yang ingin ia sampaikan ke 'dunia' ini?
Entah kenapa saya kok jadi berpikiran bapak ini sebetulnya lebih intelek dan lebih berbobot dari sebagian para anggota DPR yang terhormat itu atau para pejabat tinggi negara ini.

Sunday, October 10, 2010

Taman Surapati

Minggu sore 10-10-10, cuaca cerah.
Coba ke Taman Surapati lagi ah, ada apa aja ya..?
Lumayan lah jepret sana jepret sini. Capek muter-muter, makan sate padang Rp 10rb n' minum segelas plastik kopi ABC mix panas Rp 3rb disitu, la..la..la...









Wednesday, October 06, 2010

Formasi Angsa

Kalau anda tinggal di negara 4 musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf "V". Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan angsa tersebut terbang dengan formasi "V".

Fakta:
Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan "daya dukung" bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk menembus 'dinding udara' di depannya. Dengan terbang dalam formasi "V", seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh dari pada kalau setiap burung terbang sendirian.

Pelajaran:
Orang-orang yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas, mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena mereka menjalaninya dengan saling mendorong dan mendukung satu dengan yang lain.

Fakta:
Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.

Pelajaran:
Kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan mereka yang berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.

Fakta:
Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.

Pelajaran:
Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Seperti halnya angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan, kapasitas, dan memiliki keunikan dalam karunia, talenta atau sumber daya lainnya.

Fakta:
Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.

Pelajaran:
Kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan saling menguatkan) adalah kualitas suara yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan dan bukan melemahkan.

Fakta:
Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.

Pelajaran:
Kalau kita punya perasaan, setidaknya seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya dalam kondisi baik!

-author unknown-