Saturday, August 25, 2012

Liburan ke Bali

Bali sekarang sudah macet. Banyak sekali aktifitas pembangunan. Hotel-hotel banyak dibangun, jalan-jalan (ada pembangunan jalan tol dan underpass yang cukup mengganggu akses ke arah Kuta ataupun Legian/Seminyak), bahkan bandara Ngurah Rai juga dalam masa pembangunan disana. Kendaraan bermotor juga sepertinya semakin berlimpah, padat merayap...!!
Waduh, capeeeek deeee....
Kami sewa kendaraan Suzuki Karimun Estillo selama disana, Rp 165rb/24 jam (PM saja kalau mau contact no-nya ya..). Mobil sudah ready dibandara saat kami tiba, jadi gak perlu keluar cost untuk taksi lagi menuju ke hotel. Pengembalian kendaraan juga di bandara, jadi so pulang pergi gak perlu keluar cost untuk taksi kan, hehe...
Hari pertama kami menginap di Santika Kuta, ada promo dari Agoda seharga Rp 400rb-an. Yah lumayan lah bisa bawa anak-anak kembali bermain air ria dikolam renangnya...
Pagi-pagi, saya dan MamiLukas sarapan pagi jatah hotel yang hanya untuk 2 orang itu. Lho, anak-anak gimana? Ya ditinggalin aja lagi tidur. Oya, tapi sarapan untuk mereka sudah disiapkan dulu ya sebelum kami turun. Roti tawar dengan mentega oles dan selai buah... lho kok gitu? hehe... Itu idenya MamiLukas lho. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, anak-anak cuma sedikit saja sarapan.. kan sayang dong... Kalau yang diajak papinya kan jadi beda ceritanya, coba sana coba sini sampai perut mbuncit rasanya gak perlu makan siang lagi, haha.... Mau bayar additional breakfast juga sayang ya, Rp 100rb per anak. Gak worth it karena anak-anak cuma makan sedikit aja. Maklum, bukan kaum the have, jadi harus pintar ngatur yang sedikit itu supaya bisa maksimum semuanya dapat. Pulang sarapan, anak-anak sudah bangun dan lagi enjoy sarapannya sambil nonton disney channel di tv. Beres kan? hehe...

Dua malam berikutnya kami menginap di Tune Hotel Legian, yang basic saja; gak pakai AC (untung ada kipas angin-nya), gak pakai sarapan, gak pakai akses internet, gak pakai macam-macam lah. Damage cost-nya sekitar 277rb-an untuk 2 malam (berarti satu malamnya sekitar Rp 140rb ya..). Lho kok bisa? Lha wong bookingnya sudah dari jauh-jauh hari... Hampir setahun yang lalu pas ada promo yang hampir berbarengan dengan promo penerbangan Air Asia yang kami dapati itu, Rp 980rb untuk kami ber-4 Jakarta-Denpasar dengan 1 bagasi 20kg PP. Lumayan lah....
Tune Hotel Legian lokasinya cukup dekat dari pantai lho.. ya sekitar 150 meter lah berjalan dari lobby-nya sampai ke bibir pantai. Dihotel tidak ada kolam renangnya, tapi sebetulnya kualitas kamarnya cukup baik kok. Menurut saya sih gak kalah dari fasilitas yang ada di kamar sekelas bintang 3 atau malah mungkin bintang 4. Cukup baik lah. Ada hairdryer-nya, ada hot waternya, kamar relatif rapih minimalis tapi agak sempit. Kalau mau full option, tambah AC, tambah akses internet wifi, tambah sarapan, ya bisa aja. Tentu dengan tambahan biaya dong...
Hanya satu kekurangannya yang sangat significant mengganggu menurut saya; parkirannya sangat terbatas! Apalagi untuk kendaraan roda empat...wah, kemalaman sedikit sudah kehabisan tempat deh. Parkiran hanya cukup untuk 6 kendaraan roda empat saja. Gimana itu...?!
Saya pernah gak kebagian parkir, kemudian diarahkan untuk parkir di area parkir pinggir pantai. Saya tanya rate-nya, Rp 50rb untuk parkir menginap semalam disitu, walah...Ini sih modus pemerasan namanya...!! Tapi memang rate-nya segitu katanya. Rate dari mana..?! Kuya..!!
Gak sudi rasanya untuk posting cost segitu hanya untuk bayar parkiran. AC saja gak saya ambil di hotel..
Jangan menyerah, jangan manja, itu kuncinya. Tokh saya dapat parkiran gratis dekat hotel Jayakarta didepan toko-toko souvenir yang sudah tutup. Jalan kaki jaraknya sama saja antara dari pantai ke hotel ataupun dari parkiran gratis saya itu ke hotel juga, hehe...

Pagi atau sore hari, kita bisa berjalan ke pantai untuk main-main disana. Ada banyak penjual makanan nasi bungkus dipinggir pantai. Murah saja, Rp 5rb sebungkusnya. Ada yang pakai lauk ayam iris-iris pedas. Ada juga telur. Macam-macam deh. Sarapan sambil menyeruput kopi krim panas, 7rb saja sudah cukuplah, hehe... Oya, kalau anda gak kemana-mana, cuma dipantai saja, untuk makan siangnya ada juga beberapa warung tenda disitu dengan harga hemat tentunya. Ke bali kan gak harus buang-buang uang, hingga cuma sepuluh tahun sekali bawa keluarga kesana (atau malah belum pernah), ya gak...?!

Karimun Estillo irit juga ya... Saya memang pengen coba bawa mobil kecil untuk kami sekeluarga, kan sekarang eranya mobil kecil dan irit, jadi mau studi banding juga. Kami sudah putar-putar bali sampai ke Kintamani lho.. cuma 2 kali isi bensin; satu kali Rp 50rb, dan yang kedua Rp 40rb, hehe...
Mobil 1000cc cukup kuat kok dipakai nanjak ke bukit Kintamani. AC jalan terus gak mati-mati... Wah, boleh juga nih pakai mobil kecil di Jakarta, hmm...
Malam hari, round-round di sekitaran seminyak. Disana banyak restoran khas Eropa yang cukup terjangkau. Gak mahal-mahal amat, tapi juga gak murah sih... Kira-kira antara 50~100rb-an lah damage costnya untuk makanan plus minuman juice per-orang. Ya, patut dicoba untuk menambah wawasan aja.
Saya baca referensi yang paling valuable katanya Ultimo, restoran Italia. Sampai disana kok tertarik suasananya ke Cucina Trattoria Italiana. Lihat-lihat kedalam, isinya bule semua, gak ada satupun yang melayu atau ras Asia. Waahh... Akhirnya malah berlabuh di Cafe Bali. Pengunjungnya so-so lah, Asia dan Eropa...
Tapi tempat favorit kami untuk makan malam ada didaerah kuta, ya di Bamboo Cafe, Poppies Lane 1. Masuk kedalam (agak jauh) dari jalan disamping Mc Donald Kuta (jalan Poppies 1). Murah, porsinya banyak, enaak!
Begitulah...

Hotel Santika Kuta

Padi di Ubud yang difoto cembetut...

Surfer di Legian beach

Legian beach siang-siang

Sesajen...


Timmy di pantai