Sunday, February 28, 2010

Cap Go Meh di Jakarta

Tanggal 28 Februari, 2010, ada perayaan Cap Go Meh menyambut bulan purnama pertama setelah Imlek. Acaranya diisi dengan arak-arakan liong, barongsai, dan patung dewa-dewi dari vihara-vihara sekitar Petak Sembilan, Jakarta, juga dari daerah lainnya diluar Jakarta.
Mulai jam 1 siang, arak-arakan sudah bergerak on time keluar dari daerah Petak Sembilan menuju Museum Fatahilah, berputar, melewati jalan Hayam Wuruk dan berputar kembali menuju vihara Toasebio.
Lumayan padat juga pengunjung yang datang menikmati kirab budaya Tionghoa ini yang notabene belum tentu diadakan setahun sekali lho...lumayan hiburan gratisan!
Saya datang dengan pasukan rumah, nonton pawai Cap Go Meh sambil hunting foto dong tentunya.
Wuih, panaaaasnya udara Jakarta...








Barisan bendera merah-putin ini sebetulnya berada di barisan paling depan setelah marching band.





Ada juga ondel-ondel Betawi...

















Sunday, February 21, 2010

Taman Prasasti

Sabtu pagi, saya hunting foto lagi ke Taman Prasasti di Jl. Tanah Abang I, Jakarta.
Masuk bayar Rp 2 rb, saya hunting dari sekitar jam 9:30 pagi sampai matahari tegak.
Well, ini dia sebagian hasilnya...



















Sunday, February 14, 2010

Berhati-hatilah Dalam Bernegosiasi

Seorang pengusaha sedang asyik memancing di sebuah danau terpencil dan berhasil menangkap seekor ikan berwarna perak. Ternyata itu adalah ikan ajaib. Ketika ditarik ke atas perahu, ikan itu berkata, "Tolong, Aku akan mati bila tidak segera kau kembalikan ke dalam air. Sebagai imbalannya aku akan mengabulkan tiga permintaanmu.

"Hemm, aku ingin enam permintaan," kata pengusaha itu menawar."

"Aku tidak memiliki cukup kekuatan," kata ikan perak itu sambil terengah-engah. "Cepat! Katakan tiga permintaanmu."

"Tidak. Aku hanya mau menerima empat permintaan. Empat permintaan adalah tawaran minimumku," jawab pengusaha.

"Ayolah," ikan perak itu mulai kehabisan nafas. "Aku tak tahan lagi. Aku hanya bisa mengabulkan tiga permintaanmu. Katakan apa yang kau inginkan. Cepat!"

"Baiklah," kata pengusaha itu sambil menghela nafas, "Kau menang, tapi kau harus mengabulkan semua permintaanku sebelum aku mengembalikan kau ke dalam air. Setuju?"

Tidak ada jawaban. Ikan perak itu tergeletak dengan tenang di atas lantai perahu, mati.

-author unknown-

Saturday, February 13, 2010

Tanjung Pasir

Apa khabar pantai Tanjung Pasir...?
Masih seperti dulu, jalan memasuki area Tanjung Pasir-Teluk Gong masih rusak. Pantainya masih agak kotor dan infrastruktur untuk rekreasinya belum ada.
Tapi, disetiap hari libur, tempat ini selalu saja ramai dikunjungi untuk sekedar menghilangkan penat sesaat menghindari padatnya kota dan menikmati horison laut, semilir angin, dan perahu-perahu nelayan yang terombang-ambing ombak pantai sambil minum kelapa muda dari batoknya langsung...
Well, itulah pantai Tanjung Pasir. Salah satu tujuan wisata pantai sekitaran Jakarta yang murah meriah selain pantai Ancol yang sudah sangat komersil dan tidak alami.
Untuk menuju kesini, sebaiknya membawa kendaraan sendiri saja (walaupun saya lihat ada angkot yang masuk sampai lokasi ini), karena tempatnya relatif terpencil sehingga lebih nyaman saja bila membawa kendaraan sendiri.
Paling mudah directionnya adalah menuju bandara Soekarno-Hatta, masuk kebandaranya terus (jangan berbelok ke terminal 1 dan 2), tapi lurus melewati bundaran bandara, lurus saja melewati GMF (Garuda Maintenance Facility) sampai mentok di pintu keluar bandara dibelakang.
Kemudian keluar bandara, belok kekanan dan lurus panjang dipinggir sungai bandara sampai ketemu pertigaan pasar yang agak ramai. Nah, sampai disitu silahkan tanya saja direction selanjutnya ke orang-orang disana (Tanjung Pasir atau Kampung Melayu). Dari situ, sekitar 10 menit sudah sampai kok ke pantainya...

Disekitar Pantai Tanjung Pasir, tepatnya sebelum lokasi pantai, ada juga taman penangkaran buaya (sepertinya patut dikunjungi juga...), lalu ada juga Tanjung Pasir Resort - restoran dan tempat penginapan yang sepertinya dikelola dengan lebih baik untuk ukuran didaerah situ.
Sampai di Tanjung Pasir, kalau mau menyeberang ke Pulau Untung Jawa (yang terlihat dari pinggir pantai Tanjung Pasir) juga bisa. Ada perahu penyeberangannya, Rp 7.500 sekali trip dengan perjalanan sekitar 30 menit. O ya, jangan salah masuk area Pantai Tanjung Pasir ya...pilih yang lurus diujung sampai mentok yang dekat area penyeberangan perahu ke Pulau Untung Jawa. Karena sebelumnya mungkin anda akan diarahkan belok kekiri masuk kawasan parkir yang dikelola perorangan, disini pantainya tidak menarik karena garis pantainya kecil dan ditembok kiri kanan. Juga kalau ingin menyeberang ke Untung Jawa, pengunjung akan dipatok harga yang abnormal, padahal tidak jauh dari situ (dilokasi penyeberangan yang original bagi penduduk Untung Jawa) ongkosnya cuma Rp 7.500 saja, Rp 15rb pergi pulang.
Pulau Untung Jawa ada penduduknya, disana ada juga kamar yang bisa disewakan untuk menginap. Pantainya relatif lebih jernih dari Tanjung Pasir, jadi bisa untuk mandi-mandi. Bisa juga sewa perahu dari pulau ini untuk memancing dilaut sekitar pulau (sewanya relatif lebih murah dibanding dari perahu-perahu yang tambat di pantai Tanjung Pasir, setahun lalu perahu kecil cukup untuk 7 orang dewasa sewanya sekitar Rp 200rb saja memancing dari pagi sampai sore hari menjelang matahari terbenam).





Lokasi pantai yang "diujung", dulunya banyak rumah-rumah makan, tapi sepertinya baru digusur dan ditanami pohon-pohon...





Dari pinggir bandara Soekarno-Hatta Jakarta, bisa foto-foto pesawat yang landing ditengah sawah..?!

Pulangnya ambil foto dari atas jalan tol, rumah-rumah dipinggir jalan tol dekat Tanjung Priok.