Wednesday, January 02, 2008

Nara

Kota ini terletak di bagian utara Prefektur Nara, dan berbatasan dengan Prefectur Kyoto. Nara merupakan salah satu kota wisata yang ramai di Jepang. Nara adalah kota taman nan indah, nyaman dan jauh dari ingar bingar kota besar.
Kalau dari kota Osaka kita bisa berangkat ke Nara dari stasiun Tennoji (chikatetsu) kemudian dilanjutkan dengan densha (KA) JR Line menuju Nara (450 yen). Atau bisa juga dari Namba eki (stasiun Namba) dilanjutkan dengan Kintetsu Line menuju Nara (540 yen).
Kalau naik JR line, setelah turun di Nara eki, kita menuju Nara park dengan berjalan kaki kira-kira 20 menit melewati toko-toko penjual souvenir dan restoran-restoran khas makanan Jepang.
Daerah-daerah tujuan wisata di Jepang biasanya (dilokasi wisata) disediakan stempel/cap yang menunjukkan bahwa kita pernah mengunjungi tempat tersebut. Di Nara, mulai turun stasiun sudah ada stempel itu, jadi jangan lupa bawa buku kecil dengan beberapa halaman kosong untuk cap tempat yang kita kunjungi tersebut sebagai kenang-kenangan. Di Todaiji Temple (tempat the Great of Buddha juga ada stempel itu, jangan lupa ya...! Stempel itu bebas kok alias gratis !
Daya tarik Nara bukan hanya Kuil Todaiji semata, penduduknya yang ramah dan suka menolong juga hal lain yang bakal ditemui setiap pengunjung yang datang. Anehnya, para pelancong asing lebih memilih tinggal di Kyoto meski untuk menikmati keindahan Nara tidak cukup dalam waktu sehari.

Di Nara Park banyak rusa-rusa liar tapi jinak. Kalau ada makanan kita pegang, mereka langsung nyerbu kita. Gak berbahaya sih, tapi gak enak aja makan ditungguin rusa !

Penjual ubi rebus.
Rasanya persis seperti ubi cileumbu (banyak dijual di puncak pass).

Kalau mau melihat keindahan Nara yang sesungguhnya, jangan lewatkan kehidupan malam dengan warung sake dan kelab malam di Nara. Toh di kota ini ada cukup banyak hotel dan ryokan alias kamar ala Jepang yang berlantai tatami, dan restoran atau rumah makan.
Saya sekilas baca tarif hotel yang ada persis didepan stasiun Nara yaitu sekitar 5500 yen permalan. Agar wisata di Nara lebih nyaman tak ada salahnya memesan akomodasi dari Agen Perjalanan Kyoto atau kota kota lain yang bisa ditemukan di stasiun kereta api. Untuk sekedar menginap, dianjurkan ke Nara-ken Seishonen-Kaikan Youth Hostel yang tempatnya tidak jauh dari stasiun Kintensu.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah, jangan segan-segan bertanya. Soalnya informasi dalam bahasa Inggris atau tulisan romawi tak selalu tersedia. Jadi nasihat bijak "Malu bertanya sesat di jalan" ada baiknya diperhatikan kalau tak mau benar-benar tersesat. Bila tak paham bahasa Jepang, seorang pendatang bisa mendadak bisu, tuli, sekaligus buta huruf.
Lokasi Nara Tourism information center ada persis di ujung jalan sebelah kiri sebelum perempatan jalan besar menuju Nara Park (ada patung spt bentuk kubik - lihat photo).



Todai-ji Temple
Didalamnya ada patung Buddha terbesar di Jepang yang terbuat dari perunggu (no.2 terbesar didunia - setelah 'The Sleeping Buddha'), dibangun di abad ke 8.

Selepas Todaiji Temple menuju Nigatsu-do & Sangatsu-do Hall
Kita akan ketemu "Great Bell"

Jalan bertangga menuju Nigatsu-do Hall dan Sangatsu-do Hall

Nigatsu-do Hall dan Sangatsu-do Hall

Pancuran air (untuk minum atau cuci muka)

Osake.

Ketemu bule nyentrik di Nigatsu-do Hall
(Pink Hair)

Menuju Nara Park, ketemu bangunan ini.

Jalan menuju Kasuga Wakamiya Shrine

Pilar-pilar di Kasuga Taisha Shrine

Ini di Kasuga Wakamiya Shrine
(banyak makam-makam kuno disini)

Deretan makam-makam kuno

1 comment:

stenote said...

Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Kuil Todaiji di Nara, di tengah kuil Buddhis ini, anda akan menumukan patung Buddha Agung yang terbesar, atau Daibutsu, terbuat dari tembaga.
Saya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/05/nara-di-kuil-todai-ji.html.