Banyak orang beranggapan cukup 2~3 hari saja untuk menjelajahi seluruh sudut kota Singapura yang kecil itu. Tidak perlu menghabiskan waktu dan juga biaya untuk tinggal lebih lama disana untuk sekedar "tahu" Singapura. Menurut saya hal itu salah!
Kunjungan kami kali ini sama dengan waktu pertama kali kami on vacation kesana 2 tahun yang lalu, yaitu 5 hari 4 malam, dan itu ternyata belumlah cukup! Banyak sekali spot-spot wisata yang dikemas dengan baik dan patut dikunjungi disana. Juga untuk mendapatkan nuance kehidupan sehari-hari di Singapura tentulah waktu 2~3 hari tidak cukup.
Walaupun masih dalam angan-angan, tapi saya ada sedikit pengharapan untuk anak-anak supaya bisa menuntut ilmu dinegeri seberang yang modern itu untuk kehidupan yang lebih baik dibandingkan ortunya yang sudah saya anggap gagal ini, hehe...
Sambil berwisata, hunting foto, juga mengenalkan secara langsung (orang Jepang bilangnya Genba Genbutsu) kota modern dan teratur Singapura dan menanamkan ke anak-anak sejak dini contoh kehidupan sehari-hari yang lebih baik dibandingkan tempat tinggalnya sekarang, supaya mereka bercita-cita setinggi langit untuk bisa menggapainya, amiiin.
Jadi, ya harus dikunjungi! Dilihat sendiri, dirasakan sendiri, dan tertanam dengan sendirinya.
Hmm, pasti saya kaum "the have" yang tidak pusing urusan sekolahin anak-anak sampai ke LN. Ah, enggak lah. Saya cuma pegawai swasta rendahan yang mikirin bayar ini bayar itu sehari-hari saja sudah pusing tujuh keliling!
Anak-anak kalau ingin sekolah di LN, ya harus dapat full scholarship, kalau enggak dari mana duit babenya, emangnya koruptor! Yang penting basicnya dibangun dengan baik, dan cita-citanya dipicu sejak dini. Kedepannya ya tergantung nasiblah, hehe...
Kalau sekedar bawa jalan-jalan ke Singapura, ya masih mampulah...hmm ya masih "the have" dong..?!
Ah, ya enggak lah...
Ok, sekarang coba deh simak damage cost yang kami keluarkan untuk menikmati liburan kami ber-4 selama 5 hari 4 malam di Singapura, dan coba mereka-reka level kami di Jakarta? :-)
Kami dapat tiket murah Air Asia hampir 1 tahun lalu (Mei 2009) untuk terbang di akhir Maret 2010, cost ber-4 return ticket Jakarta-Singapore-Jakarta adalah Rp 1.470.000,-
Saat berangkat, Singapore Dollar yang dibawa adalah sgd 730 saja dan masih tersisa sgd 220 saat kembali di rumah. Berarti habis sebanyak sgd 510, atau dengan rate sgd 1 = Rp 6.515 (saat beli) = Rp 3.322.650,-
Ini sudah bayar penginapan, makan-minum dan beli jajanan selama disana, transport bus dan MRT (kami lumayan banyak naik turun MRT maupun bus, EZ link cardnya aja sampai di top up 2x masing-masing sgd 10), masuk Singapore Zoo, beli pendant lamp di IKEA, and beli-beli souvenir termasuk CD music lagu India.
Airport tax Soekarno-Hatta untuk ber-4 Rp 600 rb.
Dan ongkos taksi dari rumah ke bandara Soekarno-Hata PP asumsikan saja Rp 200 rb.
Total general damage cost liburan kami adalah Rp 5.592.650,- (all in, no hidden cost).
Bagaimana??
Sama seperti kota-kota di Jepang, Singapura adalah juga salah satu kota dengan predikat high living cost di dunia. Tapi, sama juga seperti di Jepang yang pernah saya jelajahi, bila ada kemauan, keinginan, dan mental mencari, ada saja yang murah-murah disana.
Biaya paling besar adalah untuk tempat tinggal atau penginapan.
Tapi percaya atau tidak, kami ber-4 menginap di salah satu penginapan backpackers disana dengan rate sgd 40 (sekitar Rp 260 rb) sudah termasuk b'fast roti, kopi, dan atau teh hangat.
Kami menginap di Ali's Nest.
Mungkin ini yang termurah diseluruh Singapura untuk biaya penginapan satu keluarga 4 orang sudah plus b'fast. Silahkan dibuktikan.
Jangan berharap Ali's Nest seperti hotel pada umumnya. Mungkin di Jakarta lebih mirip dengan tempat kos-kosan berdinding tripleks berlantai papan kayu, kasur tanpa dipan alias digelar dibawah dengan sharing bathroom yang sederhana. Tapi kamar yang kami tempati dilengkapi air conditioner alias AC dan yang terpenting adalah BERSIH!
Memang sudah typical orang Singapura yang identik dengan kebersihan, berarti kalau ada ditemui yang uncommon disana mengenai kebersihan, nah itu pastilah ulahnya pendatang! hehe...
Kembali ke Ali's Nest, si Ali pemiliknya sudah mengelola tempat ini untuk penginapan para backpackers dari sekitar 5 tahun lalu, dan kebanyakan tamunya adalah western people.
Pada saat kami datang, kami disambut oleh aunty (maminya si Ali) yang tidak bisa berbahasa inggris. Jadi dengan bahasa mandarinnya, kami saling menyapa tanpa kami mengerti satu sama lain... ya si Ali adalah orang Chinese yang ramah sama seperti maminya itu. Karena saling tidak mengerti, akhirnya maminya si Ali teriak keras sekali sampai kami kaget bukan kepalang memanggil si Ali yang sedang berada diatas.
Si Ali turun dan welcoming kami dan segera menggiring kami ke kamar yang sudah disediakan sebelumnya. Saya minta MamiLukas yang mengecek kondisi kamarnya di lantai 3. Saat kembali melapor kesaya, dengan muka kecut dan mental ciut cuma bisa berbisik "kok gak seperti penginapan? lihat sendiri deh!" hehe...
Memang ada harga ada barang. Yang saya tanya cuma satu; bersih gak? Bersih! Ya sudah...
Sebelum booking, saya sudah googling cari tahu mengenai kondisi Ali's Nest dan pendapat para backpackers yang pernah menginap disini. Jadi sedikit banyak saya sudah tahu gambarannya, dan saya tidak mendapatkan tempat yang lebih murah lagi untuk kami ber-4 selain di Ali's Nest. Thank you Ali...
Ali's Nest adalah penginapan backpackers yang sangat murah di daerah Little India. Letaknya sangat strategis lho, hanya sekitar 70 m dari gate-F MRT Farrer Park. Sangat dekat dengan Mustafa Center swalayan serba ada (betul-betul serba ada!) yang buka 24 jam itu. Dikelola oleh si Ali, orang Chinese dan keluarganya juga tinggal ditempat itu bersama-sama para tamu backpackersnya. Sangat unik! Saya justru ingin merasakan nuance kehidupan real sehari-hari penduduk Singapore apa adanya, hal yang akan sulit didapat bila kita menginap di hotel beneran yang mahal itu di Singapore.
Lagipula, kita kan kesana untuk berwisata, bukan untuk tidur-tiduran di hotel. Jadi, dari pagi sampai malam kita ada diluar, datang kembali untuk mandi dan langsung tidur karena sudah kecapaian. So, enjoy aja lah... O ya, menurut si Ali, rumahnya itu sudah berumur seratus tahun lebih lho...!
Pagi hari, di meja makan Ali's Nest, sambil sarapan kita bisa ngobrol-ngobrol dengan para backpackers yang lain untuk saling bertukar pengalaman. Seru kan...?! Kalau mau browsing juga ada PC 2 unit dibawah dengan rate sgd 2 per jamnya, sama dengan rate rental internetan disekitarnya.
O ya, awalnya si MamiLukas sepertinya sudah illfeel untuk liburan sekarat seperti ini begitu masuk ke Ali's Nest, tapi saya yakinkan dia; memang hampir gak ada orang Indonesia yang menginap disini, tapi bule banyak!! Dan memang betul, kamilah family travellers orang Indonesia pertama yang menginap disini, wow, PERTAMAX gan...kata orang kaskus, hehe...
Aneh ya, para bule yang notabene lebih wealthy dari pada orang Indonesia, bisa memanage seperti itu dan tidak berkeberatan berlibur dengan menginap di backpackers hostel murah meriah seperti Ali's Nest ini. Sementara orang Indonesia kebanyakan lebih memilih di hotel seperti si Gayus Tambunan pegawai pajak si koruptor itu yang menginap di hotel Mandarin Meritus di daerah Orchard dengan rate termurah disana sgd 320 semalamnya.
Saya bayar sgd 160 untuk 4 malam di Ali's Nest, sekali lagi untuk kami ber-4 termasuk sarapan, kopi, teh manis sepuasnya!
Bandara Changi, terminal 1 untuk budget airline.
Dari terminal 1 naik monorel ke terminal 2 untuk kemudian naik MRT (subway) ke tengah kota. Semua bawa gembolannya masing-masing, alias backpackers.
Ruang tamu Ali's Nest, ini seperti dirumah orang Singapur beneran!
Tangga ke upstair agak curam, cuma ini yang kami khawatirkan.
Ini si Big Uncle pemegang paspor Belanda. Dengan potongannya seperti itu, dia suka nakut-nakutin (becandain) anak-anak, tapi anak-anak ternyata didn't care tuh, hehe...Si cowok bule dari Belgium, dia "cycling" keliling dunia. Pernah ke Danau Toba, Sulawesi, Jogja, Lombok dan Bali.
Suasana di depan Ali's Nest.
Dibelakang Ali's Nest, si Aunty sering duduk disini setelah menyapu halaman belakang.
Difoto dari lantai 3.
Selama di Singapura, makanan termurah yang kami beli seporsinya sgd 2, dengan 2 jenis sayur dan 1 jenis lauk, kenyuaang!
16 comments:
untung nemu blognya papi lukas,
kbetulan tgl 14 april q bareng temen2 mw backpack k KL n Singapur.
kira2 skitar tgl sgitu Ali's Nest rame ga ya? kl rame mo booking dl nih..
thanks buat infonya ya..
Hmm...kebetulan sekali pap, q gi butuh info penginepan murah...
di ali's nest lbh murah booking atw psn di tmpat ya?
Trus nss hotel tmpat nginep 2008 kmaren jadi digusur ga?
best regards,
rangga
Kalau mau info vacant room Ali's Nest silahkan langsung ke websitenya aja, klik di link postingan saya diatas.
To: Rangga, NSS hotel sudah gak ada lagi, digusur krn pembangunan circle line MRT yg baru.
Rgrds,
sayang ya digusur, keliatannya nyaman buat nginep bareng pasukan katak..
hehehe..
eniwei ali's nest boleh jg dicoba kayaknya, mo booking dl, kayaknya bakal ketemu sm anonymous yg diatas.., qt mo brangkat pertengahanapril jg..., c u soon.. ;)
makasih papi infonya saya mau booking di Ali's Nest bulan juni besok..oh ya kalau 3 orang ambil yang one room boleh khan papi??...trims a lot
terima kasih atas info nya papilukas, saya juga seperti sdri vina diats kami sekeluarga ber 3 org kira2 ambil room nya yg gmn ??? minta saran papilukas...??? thanks banget yah... salam sukses selalu.
-papinita-
Sebetulnya room di Ali's Nest gak terlalu banyak dan sebagian dipakai untuk bung bed/dormitory room alias tempat tidur tingkat.
PapiNita dan Vina langsung aja kontak ke si Ali melalui websitenya. Bilang aja kita bawa anak2 umur sekian...nanti dia yg atur kamar yg cocok untuk kita.
Kemarin itu kami dapat kamar di lt.3, ACnya dingin banget. Tapi kasurnya kasur busa agak kempot. Buat kami gak masalah lah, hehe...
Harga di websitenya sih sgd 35, kemarin kami ber-4 bayar sgd 40. Tawar aja...
Selamat berlibur & rgrds,
-papilukas-
thenkyu berat atas infonya, tapi disini juga pengen nanya sdikit, tadi nya kami bertiga pengen ke KuaLa lumpur dulu mengingat budget terbatas, tetapi sesudah baca2 di tread, trnyata menarik juga ke singapore, menurut papilukas, sebenarnya enakan ke kualalumpur dulu ato ke Singapore, maklum kita baru pertama X belajar mau jalan2 keluar negeri....
salam : papi nita
Dear papinita,
Singapore jauh lebih menarik ketimbang KL. S'pore lebih mahal ketimbang KL. Lebih banyak pengalaman yg didapat di S'pore dari pada KL.
Walaupun budget seret, tapi kalo punya mental backpackers spt kami, hehe...lebih baik ke S'pore lah.
Kami juga punya catatan perjalanan selama di Malaysia, cari aja di sidebarnya blog papilukas, trus klik "liburan ke Malaysia".
rgrds,
thank a lot papilukas, kami memutuskan ke singapore saja,dan izin kami jiplak susunan acara nya papilukas, wkkkk. kami sekeluarga mengucapkan bnyak trima kasih atas info2nya... salam sehat & sukses selalu
-papinita-
Papi....aku udah kirim email ke Alis tapi belum dibales yah,,,lama juga nunggu konfirmasinya...
ok deh papi trims buat infonya....
Di email saya, juga ada yg menanyakan hal yg sama. Kemungkinan bookingnya utk waktu yg relatif msh lama, jd si Ali so-so blm bisa mengiyakan atau menolak.
Pengalaman saya, kami booking utk waktu 1 bln kedepan. Saya email, besoknya langsung dijawab.
Anyway, coba aja diresend lg, spy dia tahu kalo kita serius.
Disisi lain, saya juga dengar info bhw penginapan backpackers di s'pore banyak yg full load krn penerbangan ke wilayah eropa msh blm diperbolehkan. Banyak turis yg nginap dihotel jadi turun grade ke budget hostel spy bisa bertahan sampai penerbangannya pulang ke eropa dibuka kembali.
Rgrds,
salam, beruntung sekali ketemu blog papilukas ini. saya ada rencana ber-backpacker ria k singapore tgl 13 sd 17 may ini.
setelah membaca blog ini minta ijin untuk menjiplak perjalanan papilukas ^^
agak susah kemaren2 untuk mencari penginapan murah karena tgl itu adalah long weekend yang sudah pasti byk orang indonesia "bertransmigrasi" k singapore (termasuk saya yak? hehe)
tapi sudah ada gambaran sekrang. sukses buat anda, dan terus menulis perjalanan backpackernya ^^
-eL-
Papilukas, makasih info2nya, saya berniat menginap di ali nest bulan depan, sudah mencoba untuk reservasi melalui linknya, tp belum ada email balasan, apakah ada cara lain untuk menghubunginya? trims untuk postingan blognya ;) sangat berguna
@Nadia, dulu sih saya cuma email dia aja, sehari langsung dibales.
Tapi memang banyak yg lapor ke saya yg coba booking ali's nest tp gak direspons.
Kalo udah gini, sepertinya gak ada cara lainnya kecuali telepon langsung si ali...
Rgrds,
lagi nyari akomodasi murah untuk ke singapura trus nemu blog ini, infonya sangat berguna, thanks.
-Rae-
Post a Comment