Ada seorang gadis yang selalu membenci dirinya sendiri karena ia terlahir buta. Ia membenci semua orang karena keadaannya tersebut, kecuali kekasihnya yang selalu setia menemaninya. Kekasihnya sangat mencintainya dan telah berkali kali mengajak sang gadis menikah, namun sang gadis selalu menolaknya, ia beralasan bahwa ia buta dan akan sangat merepotkan kekasihnya kelak, andai saja ia dapat melihat ia pasti sudah menerima lamaran tersebut, alasan tersebut selalu ia utarakan.
Suatu hari sang gadis mendapat kabar gembira, ada seseorang yang mau mendonasikan sepasang mata kepadanya sehingga ia dapat melihat dunia yang selalu ia impikan.
Saat yang dinanti tiba, seminggu setelah operasi yang berjalan sukses tibalah saatnya bagi dokter untuk membuka perban yang menutup matanya tersebut. Samar-samar ia dapat melihat seseorang berbaju putih tersenyum kepadanya seraya mengucapkan selamat padanya. Disampingnya berdiri seorang pemuda yang juga tersenyum gembira sambil dituntun perawat. Pemuda itu lalu berkata lembut "sekarang kamu sudah bisa melihat dunia, apakah kamu bersedia menikah denganku?". Sang gadis mengenali suara tersebut, itu adalah suara kekasihnya, namun belum sempat ia menjawab ia sangat terkejut mendapati bahwa kekasihnya ternyata buta sama seperti dirinya dulu. Dengan menangis ia terdiam dan tidak menjawab ajakan sang kekasih. Lalu setelah beberapa saat ia berkata "maaf aku tidak bisa menikah denganmu, maafkan aku". Pemuda tersebut terdiam lalu perlahan berjalan keluar dengan dituntun perawat. Dua bulan kemudian sebuah surat datang, ditujukan untuk sang gadis, surat yang sangat pendek "dear love...I'm gone and will never bother you again, just take care of my eyes, and I just want you to know that my love for you will remains forever".
-sumber asli tidak diketahui-
Saturday, March 20, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment