Ragunan Zoo adalah satu-satunya zoo di Jakarta. Entrance fee perorangnya Rp 3.000, sangat murah sekali sehingga pendapatan dari pemasukan tiketnya tidak bisa menutupi semua pengelolaan zoo dengan layak. Ini menurut pendapat saya lho...
Kebun binatang ini sangat luas, jauh lebih luas dibandingkan Singapore Zoo ataupun Bali Zoo yang sudah kami kunjungi. Namun suasana, kondisi, koleksi animal, packagingnya jauh dibandingkan kedua zoo tersebut. Sayang sekali...
Sepertinya lebih baik kalau pengelolaannya diserahkan saja ke swasta, supaya Jakarta punya zoo yang bisa dibanggakan dan nyaman untuk dikunjungi.
Disini sampah-sampah juga berserakan dimana-mana, yah biasalah culture orang Indonesia, apa boleh buat. Tapi juga ternyata tidak semua sudut terdapat tempat sampah. Beberapa kawasannya malah tidak saya temui tong sampah sama sekali. Jadi kami tenteng-tenteng kantong kresek sampah kami sampai kami temui tempat sampah.
Namun didalam lingkungan Ragunan Zoo juga terdapat Pusat Primata Schmutzer yang terkelola dengan sangat baik sekelas dengan pengelolaan zoo di Singapore sana. Kereen..!!
Walaupun keberadaannya didalam kebun binatang Ragunan, tapi pengelolaannya oleh swasta dibawah The Gibbon Foundation. Pusat Primata Schmutzer konon katanya adalah yang terbesar didunia yang berada didalam kota besar. Kita harus berterima kasih kepada ibu Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh yang mewarisi seluruh kekayaannya kepada The Gibbon Foundation untuk pembangunan pusat primata ini.
Sebagai perbandingan, orang utan yang berada dalam pengelolaan Schmutzer terawat dengan baik, beberapa kandang ditutup oleh kaca dan memiliki pengatur suhu. Sedangkan orang utan yang berada dalam pengelolaan kebun binatang ragunan kandangnya tidak terlindungi dari lemparan makanan para pengunjung, bahkan pengunjung melempar rokok, dan orang utan di dalam kandang sudah belajar dan menjadi perokok.
Pusat Primata Schmutzer didirikan sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya.
Seperti juga Kebun Binatang San Diego, kehidupan primata di Schmutzer di rancang seperti kehidupan alam bebas binatangnya (tanpa kandang), contohnya kandang Gorila dan orang utan. Kandang seperti ini disebut enklosur
Tempat untuk pengunjung disediakan minimum, seperti jalan setapak, arena bermain dan belajar atau masuk gua, dan tempat tinggal binatang diusahakan maksimum (dalam luas).
Pusat Primata Schmutzer juga memiliki musium, perpusatakaan dan teater bioskop kecil tentang primata di Indonesia dan dunia.
Karena pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan masuk, lingkungan Schmutzer sangat bersih. Pemeriksaan akan hal ini ketat, tepat penitipan barangnya aman dan rapi. Pengunjung diperiksa sebelum masuk, bahkan permen pun akan disita di tempat penitipan barang. Air minum disediakan gratis di dalam taman dengan adanya pancuran air minum di setiap titik titik tertentu di kebun binatang. Selain binatang yang terawat, semua tumbuhan di Schmutzer diberi papan nama berdasarkan nama latinnya untuk keterangan pengunjung. (wikipedia)
Pusat Primata Schmutzer dikenakan entrance fee Rp 5.000 untuk menikmati wisata zoo khusus primata yang tertata sangat baik ini dengan suasana yang adem, bersih, juga bisa menambah pengetahuan dan ada pancuran minum gratis seperti dibandara Changi itu lho, hehe...pokoknya patut dikunjungi..!
Dekat pintu masuk ada area Pelican
Ini buah apa sih..?
Rasanya agak asam tapi segar, saya coba setelah penjual minuman di zoo saya lihat memetik dan memakan buah ini...
A young couple...
Sebagai sesama pengunjung, saya tidak ingin menegur, tapi kepinginnya menendang bokong orang itu...tapi dicegah MamiLukas. Tulisannya (dengan huruf gede) jelas tidak boleh memberikan makanan apapun ke satwa, bahkan beberapa kali melalui pengeras suara diingatkan juga hal serupa, tapi yah...dasar orang Indonesia...
Sayangnya kami masuk ke Pusat Primata Schmutzer sudah menjelang sore, jadi saking menikmati dalamnya, saya gak banyak mengambil foto disini...yang jelas sangat recommended !
Ini area gorila, tempatnya cukup luas untuk sang gorila, sayang gorilanya lagi ngumpet gak tau kemana...
Timmy dikandang Wau Wau...
Ini tulisan dibawah patung diatas...