Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap hakim tersebut. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka yang sebenarnya sangat sepele.
Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis hukuman cambuk 10x bagi orang yang menjawab benar. Spontan si terhukum protes.
Sang hakim menjawab, "Kamu bodoh, mau-maunya berdebat dengan orang orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!" Kalau ada orang berbeda pendapat dengan kita, katakan pada diri sendiri bahwa dia belum mengerti, lalu bersabarlah. Karena kesabaran artinya membantu dia mengerti dan menyerahkan dia kepada Tuhan.
Yang bisa diambil dari cerita ini adalah bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna, artinya kita sama salahnya atau bahkan lebih salah dari pada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk sesuatu yang sebenarnya tidak perlu.
Berlaku benar adalah sebuah pilihan. Meskipun kita tidak bisa dengan mudah mengubah perasaan kita mengenai masalah yang kita hadapi, kita masih tetap bebas untuk memilih tindakan yang benar.
-sumber asli tidak diketahui-
Thursday, November 05, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
benar papi,
menurut saya bila kita menghahapi situasi demikian di pabrik atau di kantor kita harus bersabar, karena sering saya utarakan pada bawahan saya bahwa:" kesabaran tidak ada batasnya" Nah ini terbukti hakim Bau mempunyai naluri yang demikian, tadi nya saya belum mendapat referensi dari tokoh dunia selain di alkitap. salut pencerahannya saya mendapat refensi dan pencerahan di sini . salam
baloghelmi
Post a Comment