Monday, August 10, 2009

Rumah Op. Hitcha

Kira-kira 1 minggu kami menginap di rumah Ompung Hitcha (Op.nya si Lukas juga) di Medan. Mumpung dapat tiket murah dari Air Asia, Rp 620 rb berempat (4 seat) Pulang Pergi JKT-Medan-JKT, berangkat deh...
Menjenguk Ompung yang sudah mulai sakit-sakitan sepertinya memberikan fresh manna yang langsung terserap menjadi enerji yang luar biasa. Buktinya si Op. Sayang (panggilan buat Op. Boru) yang sudah sangat sulit untuk berjalan tanpa bantuan peralatan, begitu melihat kami datang, langsung menyambut dengan berjalan normal tanpa kursi roda walaupun agak terseok-seok. Selama kami disana sepertinya cuma momen itu saya lihat Op. Boru berjalan tanpa kursi roda ataupun tongkat khusus (berkaki empat yang dipegang dengan 2 tangan).
Rumah Ompung memang sudah tua, dibangun pada tahun 1966 yang konon katanya dibangun dengan tangan sendiri dengan bantuan beberapa sodara. Hmm, luar biasa ya orang jadul...
Dirumah Ompung ini kesannya adem, tapi tetap aja panas terpengaruh udara Medan yang mulai terimbas pemanasan global. Enaknya kalo siang tidur-tiduran dilantai teras depan sambil menikmati sepoi-sepoi semilir angin Medan, hehe...
Selama disana ngapain aja? Ya santai-santai rileks sambil menikmati jajanan kota Medan, ngobrol-ngobrol gossipy, nonton TV, main bola sama anak-anak, motret-motret sudut-sudut rumah Ompung, dan ngacak-ngacak rumah Ompung (kalo yang ini, anak balita yang buat) - tapi si Ompung katanya sih happy-happy aja karena selama ini gak ada yang bisa diberesin karena rumah selalu rapih, paling-paling cuma nyapu aja. Katanya sih ada kebahagiaan tersendiri ngeberesin rumah yang diacak-acak cucu sendiri...ah apa iya?
Yah, begitulah kelakuan kami selama disana..

Ini gambar apa sih?

Kalo yang ini sudah pasti pisang yang digantung.

Ini mainan anak bayi yang bisa muter-muter dan mengeluarkan lagu music box.

Meja makan didapur Ompung.

Pintu kedapur. Si Ompung Sayang biasanya duduk dikursi roda disitu.

Bohlam lampu kamar mandi.

Tempat tidur kamar depan tempat kami ngaso selama disana.

Ruang tamu Ompung.

Sisi yang lain.

Ini juga.

Kursi diruang tamu.

Kursi meja makan didapur, berat lho...gak tahu terbuat dari kayu apa?


Another angle.

Lukas & Timmy tat-tet-tat-tet organ tua Ompung.


Pintu keluar dari dapur.

Foto lainnya.

Ompung doli mandang-mandang orang-orang yang berseliweran didepan rumahnya.

Sendal jepit Ompung.

Di teras belakang.

Diambil dari teras belakang.

Jendela samping ruang tamu.

Yang ini jendela dapur.

Dinding luar salah satu kamar mandi Ompung, sudah berlumut ya...

Dari teras belakang.

Keran air di halaman depan.

Jemur ikan asin.

Mami Lukas lagi pedicure mannicure.

Si Ompung lagi ngapain tuh...?

Timmy main bola, gak malu dia walaupun masih pake pampers.

2 bocah mejeng.


Ini lagi.

Timmy dan sapu.

Lukas dan sapu.


Pintu kedapur.

Dihalaman depan.

Jalan disamping menuju kebelakang.

Salah satu sisi halaman depan.

Teras samping.

Another angle.

Pagar rumah Ompung.

Ini dia gambar depan rumah Ompung.

Jalan Gelas No. 35

No comments: