Suatu hari dia pergi mengunjungi keluarganya. Ketika dia sampai di sana, keluarganya sedang menyeret keluar 4 ekor anak anjing.
"Apa yang akan kau lakukan terhadap mereka?" Chu Ping bertanya.
"Saya akan membuang mereka. Anjing kami melahirkan empat ekor anak anjing, dan kau tahu orang-orang berkata 4 ekor anak anjing dalam sekali persalinan adalah sial, jadi saya akan menyingkirkan mereka sekarang."
"Apakah kau mau memberikan mereka kepada saya?"
"Itu kemauanmu. Silahkan!"
Ini adalah bagaimana Chu Ping menjadi pemilik yang bangga dari 4 ekor anak anjingnya yang lincah. Dia merawat mereka dengan baik dan suka bermain dengan mereka, tidak lama kemudian, mereka telah tumbuh menjadi 4 ekor anjing yang kuat dan sehat.
Suatu sore ketika Chu sedang duduk di rumah, dia mendengar suara bisikan di rumput di luar. Suara semakin mendekat, dan semakin keras suaranya. Pertama-tama terdengar seperti bisikan, lalu semilir angin, kemudian terdengar seperti angin kencang yang bertiup melewati lembah! Chu keluar untuk menyelidiki, dan di sana, beberapa langkah dari pintunya, dia melihat seekor ular python besar! Tubuhnya seukuran roda. Dia melihat sekeliling dengan ganas dengan matanya yang besar dan garang, dan lidahnya yang merah menyala menjulur keluar, mengeliat.
Lalu dia melihat Chu! Seperti panah meluncur dari busur, dia menyergap lurus ke arahnya! Chu tidak dapat bergerak. Dia terlalu takut bahkan untuk berteriak. Kemudian, sewaktu dia seperti akan binasa, keempat anjingnya datang terbang ke arah ular tsb. Mereka meloncat menuju ular tersebut, seperti tidak takut pada monster yang mengerikan ini, menggonggong dan menyalak sambil menyerang dari empat sisi.
Keributan itu mengundang para tetangga. Tidak ada yang berani mendekati python tersebut, tetapi mereka semua bersorak untuk keempat anjing yang berani tsb dari kejauhan.
Dengan amat cepat, 2 ekor anjing telah menggigit leher ular itu. Mereka terlalu dekat dengan kepala ular sehingga ular itu tidak bisa mengigit mereka.
Darahnya memancar ke udara dan sesaat kemudian, python besar itu mati.
Anjing-anjing itu memeriksa matanya sebentar, mengendus dengan hati-hati...
Lalu mereka dengan sikap merendahkan mengorek tanah ke atas mayat ular tersebut, dan datang ke arah Chu dengan lidah terjulur ke luar, sambil menggoyang-goyangkan ekor.
Semua tetangga bertepuk tangan ketika Chu Ping berjongkok untuk menepuk anjing-anjingnya. Mereka menjilat lengan dan wajahnya.
"Siapa berkata 4 ekor anjing sekali lahir tidak beruntung?" Chu Ping bertanya pada anjing-anjingnya. "Tidak terpikir olehku ketika aku menyelamatkan kalian, suatu hari kalian juga akan menyelamatkan nyawaku!"
-authors unknown-
No comments:
Post a Comment