Thursday, October 13, 2011

National Museum of Singapore

Beberapa kali kami pernah melewati tempat ini waktu trip ke Singapura sebelumnya. Gedungnya menarik, putih, bersih, eh ternyata itu museum ya..
Trus ngapain ke museum?
Saya sih mau hunting foto sama mau tahu isi museumnya. Sebetulnya masuk area museum ini sih free aja. Gak apa-apa kok masuk kedalam lihat-lihat. Kita baru harus beli tiketnya (sgd 10 untuk dewasa dan sgd 5 untuk anak-anak dibawah umur 18 tahun) kalau kita mau masuk ke ruangan exhibitionnya.
Trus apanya yang menarik?
National Museum of Singapore terbagi dalam ruangan-ruangan eksebisi yang permanen seperti Singapore History Gallery dan Singapore Living Gallerries (film dan wayang) juga ruangan-ruangan untuk Special Exhibition seperti pameran lukisan, dsb. Juga ada studio Chinemathequenya juga lho. Bioskop yang menayangkan film-film khusus yang berhubungan dengan sejarah atau seni budaya.
Diruangan History gallery, dipamerkan foto-foto juga benda-benda yang berhubungan dengan budaya dan sejarah Singapura. Juga ada barang-barang yang biasa dipakai oleh penduduk Singapura dari masa-masa kuno dahulu. Antik-antik lho... barang-barang yang biasa juga kita pakai dulunya seperti mainan, peralatan rumah tangga, pakaian, sampai dengan makanan dan minuman kemasan.. pasti kita juga akan menerawang memori lama kalau melihat benda-benda tersebut (khusus yang kelahiran tahun 70-an keatas ya..).
Di Living Galleries, kita bisa melihat banyak foto-foto tempo doeloe, juga cuplikan film drama dan sandiwara melayu klasik.
Museum dikelola dengan sangat baik, rapih dan terawat. Saya sebetulnya cuma ingin tahu seperti apa dalamnya, dan juga bagaimana mereka me-managenya. Iseng amat sih ya..?
Whatever lah...
Memasuki ruangan eksebisi, kita akan dipinjamkan perangkat audio khusus lengkap dengan earphone-nya. Jadi saat kita melangkah masuk, dilantai atau didekat barang yang dipamerkan ada nomor-nomornya. Kita tinggal memencet sesuai nomor tersebut di alat audio kita kalau mau tahu mengenai benda atau ruangan yang kita lihat atau masuki itu. Di earphone akan terdengar suara dalam bahasa Inggris yang menjelaskan (atau juga cuplikan suara dari suasana sebenarnya yang berhubungan dengan benda yang dipamerkan) mengenai items yang didisplay tersebut. Sebetulnya ada juga tulisan yang bisa kita baca didisplay itu, tapi kalau kita malas baca, ya pencet aja di alat audio khusus tersebut. Ini termasuk canggih juga lah menurut saya, karena di Indonesia gak ada yang begitu (bahkan Hongkong atau Jepang sekalipun).
So apa yang didapat? Disamping foto-foto ornamen gedungnya, buat saya cukup besar dampaknya untuk membuka wawasan anak-anak. Mereka jadi tahu ada sistem yang seperti itu. Si Lukas juga mengerti kok apa yang dijelaskan oleh audio di earphone-nya. Kami sedikit-sedikit berdiskusi mengenai apa saja yang baru diterangkan di earphone kami. Dia juga jadi mengerti kalau bahasa Inggris itu penting lho...

To be continued...















No comments: