Wednesday, September 02, 2009

Investasi Dinar

-article by Alina-
Pasti sudah banyak pembaca blog yang mendengar tentang Investasi ‘Dinar’. Beberapa hari yang lalu saya ditanyai oleh seseorang mengenai prospek berinvestasi ‘Dinar’. Saya jadi teringat ada hal yang menarik dalam kata-kata ‘Dinar’ ini. Ketika ada orang yang bertanya kepada saya bagaimana prospek berinvestasi di ‘Dinar’, saya selalu tanyakan kembali ‘Dinar’ apakah yang dimaksud. Saya menemukan setidaknya ada 4 ‘Dinar’ yang berkaitan dengan ‘investasi’. Apa saja keempat ‘Dinar’ tersebut ?

1. Dinar Irak

Dinar Irak (DI) disebut-sebut sebagai investasi yang sangat menjanjikan dengan tingkat imbal hasil yang diharapkan terbilang wah. Sebelum perang, Dinar Irak merupakan mata uang terkuat di Timur Tengah pada saat itu. Nilai 1 DI setara dengan US$ 3.30 atau bisa dibilang nilai Dinar Irak lebih tinggi nilainya dari pada Dollar Amerika. Akibat jatuhnya sanksi PBB yang disusul invasi Amerika Serikat membuat Dinar Irak terjungkal ke titik terendah dalam sejarah Irak. Saat ini 1US$ setara dengan 1,170 DI atau 1 DI setara dengan US$ 0,00086.
Sebagian orang termakan akan berita ’seandainya’ nilai Dinar Irak kembali ke posisi sebelum perang. Hasil perhitungan saya, jika saat ini saya menukarkan 1 juta rupiah dengan Dinar Irak saya akan memperoleh Dinar Irak sebanyak 855 DI. Seandainya Dinar Irak kembali ke sebelum perang maka Dinar Irak saya tersebut akan menjadi 29 juta rupiah (855 DI x US$ 3.3 X Rp 10300). Pertanyaannya apakah bisa Dinar Irak kembali ke nilai tersebut? Perlu diketahui juga Dinar Irak yang ada saat ini merupakan mata uang baru New Dinar Irak yang diterbitkan mulai 2003.
Membeli Dinar Irak lebih tepat jika disebut berspekulasi, karena adanya ketidakjelasan di dalamnya dan imbal hasil yang ditawarkan juga terlalu tinggi melebihi nilai wajar.

2. Dinar Emas

Dinar Emas adalah mata uang yang dipergunakan di masa Rasulullah SAW. Uang Dinar berupa koin emas 4,25 gram (22 karat). Dinar Islam di cetak oleh Islamic Mint di seluruh dunia dan mengikuti standar international yang dibuat oleh WITO (World Islamic Trading Organization).
Di Indonesia, dinar emas di cetak oleh Antam melalui anak perusahaanya yaitu PP Logam Mulia Indonesia ( www.logammulia.com ). Untuk mendapatkan dinar ini, bisa didapatkan di tempat penjualan dan pembelian dinar yang disebut dengan wakala. Harga beli dan harga jual dinar sebagaimana harga emas, ditentukan oleh fluktuasi nilai emas dunia dalam satuan USD per troy ounce di mana 1 troy ounce itu sama dengan sebesar 31,1035 gram. Selain Dinar Emas ada juga Dirham, yaitu koin perak murni seberat 2.975 gram.
Berinvestasi di Dinar Emas bisa jadi alternatif selain berinvestasi di Emas batangan. Hanya saja untuk menjual kembali Dinar Emas sebaiknya jangan di toko emas biasa, karena nilainya akan turun di bawah harga pasar. Jika ingin menjual Dinar Emas lebih baik jual kembali ke agen tempat membeli Dinar Emas.

3. DINAR (Dana Reksa Indeks Syariah)

Dinar yang satu ini merupakan Reksa Dana Indeks yang dikeluarkan oleh PT Danareksa. Reksa Dana indeks ini berisi 30 saham yang ada di dalam Jakarta Islamic Index (JII). Dinar merupakan Reksa Dana indeks pertama di Indonesia. Saat ini selain Dinar ada lagi Kresna Indeks LQ-45 yang mengacu pada indeks LQ-45. Benjamin Graham menyarankan investor untuk lebih memilih Reksadana Indeks daripada Reksa Dana biasa dalam berinvestasi. Karena hanya sedikit sekali RD yang kinerjanya bisa melebihi kinerja Reksadana Indeks.

4. PT Dinar Sekuritas

Mungkin lebih tepatnya bukan berinvestasi Dinar tetapi berinvestasi melalui Dinar. PT Dinar Sekuritas merupakan salah satu broker aktif yang menjadi Anggota Bursa dan melayani transaksi saham di Indonesia. Saat ini ada 117 Anggota Bursa yang tercatat di BEI dan boleh melakukan transaksi efek (sumber : www.idx.co.id ). Tentunya melalui Dinar yang satu ini kita bisa memilih berbagai saham yang ada untuk berinvestasi. Ingat lho berinvestasi bukan berspekluasi.
Apakah ada pembaca blog yang menemukan ‘Dinar” yang lain? ‘Dinar’ manakah yang Anda pilih?

No comments: